Latte Factor adalah Hal yang Harus Dimengerti Milenial

Melek finansial sejak muda adalah hal seharusnya diajarkan dan diberitahukan kepada anak zaman sekarang. Anak – anak milenial masih banyak sekali yang belum mengerti pentingnya berinvestasi dan menabung. Padahal di zaman yang serba mahal ini, hal tersebut adalah faktor utama yang akan menyelamatkan masa tua nanti.

Ada satu istilah yang sangat terkenal di era ini yaitu Latte factor. Ini adalah salah satu kebiasaan yang dapat sangat merugikan. Semoga banyak milenial yang mengerti tentang istilah ini agar tidak terjebak dalam ekonomi yang buruk.

What’s your latte factor? Istilah dari David Bach ini jadi jitakan untuk kita semua untuk kembali melihat gaya hidup kita saat ini. Ada pengeluaran-pengeluaran kecil yang terjadi terus menerus dan terlihat ga berarti tapi ternyata seperti halnya bocor halus, pengeluaran ini membuat kita sulit menabung dan berinvestasi.

isalnya? Hmm, nongkrong di cafe tiap hari, selalu naik taksi/ taksi online, dan masih banyak lagi. Bocor halus tiap orang beda-beda, istilahnya semua punya weak spot masing-masing hehe. Bukannya berarti ga boleh nikmatin hidup sama sekali, tapi menakar kemampuan kita dan mengurangi saja kebocoran yang ada dan mengalihkan menjadi tabungan untuk investasi.

Soal traveling juga serupa, yes kita bisa nikmati kerja keras dengan traveling, bisa refresh dengan jalan-jalan, tapi tetap mesti menakar kemampuan finansial kita. Ada banyak cara juga untuk mensiasati budget liburan supaya ga bengkak dan terutama supaya ga over budget yang bisa berujung pusing setelah trip. Klo kata mas Adrian Maulana, masa produktif kita ada batasnya dan kita mesti bersiap untuk itu supaya ga nyusahin siapapun.

Seneng banget bisa sharing di my Danamon Seminar optimalkan hidupmu di Surabaya. Danamon juga kasih berbagai opsi solusi untuk mensiasati Latte Factor dengan cara yang berbeda sesuai kebutuhan kita. Selain sharing cerita jadi kembali diingatkan lagi buat bikin perencanaan dengan tetap menikmati hidup sesuai kemampuan kita. Intinya jangan maksa dan yuk mau repot dan membuat kebiasaan baik, supaya enak ke depannya juga kan.