Bulan: Januari 2023

Jika kalian sudah mengalami banyak sekali tantangan, rintangan, banyak sekali mengalami jatuh bangun. Sudah merasakan seperti apa kerasnya hidup. Pasti kalian memiliki banyak sekali testimoni. Ada banyak hal yang ingin kalian sampaikan. Ada banyak pelajaran yang ingin kalian sampaikan. Dan kalian yang awalnya adalah seorang yang manja, yang keras kepala, yang suka mengeluh, saat sudah mengalami proses kehidupan, sudah merasakan berbagai peristiwa dalam hidup. Baik itu peristiwa baik atau buruk. 

Salah Satu Hal Yang Paling Menyebalkan Adalah Ketika Kita Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa

Kalian akan menjadi lebih mengenal diri kalian. Kalian akan menjadi lebih tahu apa mau kalian. Apa keinginan kalian. Apa yang kalian butuhkan. Apa hal yang kalian tidak suka dan kalian suka. Dan rasa sakit menjadi tidak ada apa-apanya. Karena kalian akan semakin kuat. Kalian akan semakin merasa kebas. Baik secara fisik dan mental. Sehingga kalian tidak akan mudah merasa sakit hati, tidak mudah merasa kecewa atau marah. Karena kalian sudah terbiasa. kalian sudah terlatih. Dan kalian semakin tahu hal apa yang kalian suka dan tidak. 

Yang dulu kalian paling tidak suka berhadapan dengan orang yang sotoy, kalian tidak suka bertemu dengan orang yang manja. Kalian tidak suka bertemu dengan orang yang sombong. Kalian tidak suka saat kalian dihina, kalian tidak suka saat kalian tidak punya uang. Perlahan semua itu akan menghilang, semakin hambar rasanya. Sehingga, perasaan kalian tidak akan se benci itu. Tidak akan yang tidak sesuka itu. Kalian akan semakin menerima keadaan-keadaan tersebut. Kalian semakin berdamai dengan keadaan-keadaan tersebut dan dengan diri anda sendiri. Sehingga semakin sedikit hal yang mengganggu anda. Semakin sedikit hal yang membuat anda tidak nyaman. Dan kalian akan sampai pada titik dimana kalian akan sangat tidak suka saat kalian tidak bisa berbuat apa-apa. Saat kalian tidak bisa melakukan apa-apa untuk memperbaiki keadaan. Dan itu menjadi satu-satunya hal yang tidak kalian sukai. Dari sekian banyak hal yang kalian tidak sukai, dan kalian berdamai. Hanya akan tersisa hal tersebut. 

Berdalih pasti salah. Serta seluruh orang ketahui itu. Serta itu telah tidak dapat dibantahkan. Namanya berdalih itu salah. Berdalih, tidak sempat dibenarkan, walaupun itu dilapisi dengan buat kebaikan. Senantiasa saja berdalih itu tidak sempat dibenarkan. Tetapi buat kacamata hukum, serta kacamata orang, berdalih untuk kebaikan itu dapat mempunyai banyak arti serta khasiat. Misalnya, memperingan ganjaran, dapat terdapat keterbukaan, dapat terdapat tutur maaf, sebab ia melaksanakan itu buat kebaikan. Meski triknya salah.

Berdalih Hendak Senantiasa Jadi Kesalahan Walaupun Itu Dibilang Berdalih Untuk Kebaikan

Tetapi bila dimasukkan ke dalam faktor agama. Bila diadili dalam agama, berdalih senantiasa upahnya kesalahan. Apapun itu sebabnya. Alhasil ingin kita berdalih sebab buat kebaikan seorang ataupun suatu golongan, itu tidak sempat dibenarkan dalam agama. Alhasil itu senantiasa jadi kesalahan. Serta hendak senantiasa sedemikian itu di kacamata agama. Jadi kita wajib dapat menyambut bertanggung jawab dari berdalih. Ingin apapun itu sebabnya. Janganlah sempat berupaya buat membetulkan dirimu. Janganlah sempat berupaya membagikan alasan ataupun alibi apapun kamu berperan ini itu sebab apa.

Intinya kamu melaksanakan dusta itu telah kesalahan. Tetapi bila kamu menggenggam prinsip pertanyaan hukum, pertanyaan manusiawi, memandang seluruh suatu dengan ujung penglihatan manusiawi, tanpa terdapat aduk tangan agama. Betul berdalih untuk kebaikan itu hendak dapat didiskusikan. Sedang terdapat lapang dada. Alhasil buat sebagian golongan mereka sedang dapat menyambut itu. Tetapi tidak seluruh. Terdapat pula beberapa golongan orang yang mempunyai pemikiran yang keras serta jelas, dengan tidak menyambut dusta. Apapun sebabnya.

Terdapat golongan yang senantiasa berpedoman konsisten pada pendirian, berdalih merupakan tindakan yang tidak hendak sempat dibenarkan, serta itu tidak permasalahan. Itu merupakan opsi tiap orang. Alhasil kita tidak dapat mempersalahkan ataupun memeriksa. Jadi bila kamu menanya apakah berdalih untuk kebaikan hendak senantiasa jadi kesalahan? Tanggapannya iya. Itu hendak senantiasa jadi kesalahan. Tetapi bila persoalan kamu apakah berdalih untuk kebaikan itu bisa? Tanggapannya relatif. Terkait dari ujung penglihatan mana, serta seberapa kokoh sebabnya buat berdalih.

Jika kita perhatikan, semakin kesini, semakin banyak orang yang tidak memiliki etika, tidak memiliki attitude. Yang tidak memiliki sopan santun. Ini berlaku pada setiap aspek. Entah karena apa penyebabnya. Entah dari didikan yang semakin lembek, dalam artian orang tua mendidik anak semakin kalem. Semakin dimanjakan karena merasa dulu saat kecil dia dikeraskan dan itu tidak enak. Tapi lepas dari itu semua itu membuat banyak orang yang semakin kesini semakin kehilangan tata krama.

Tidak Perlu Kata-Kata Manis Cukup Memiliki Sikap Dan Etika Itu Sudah Luar Biasa

Padahal tata krama adalah poin penting dalam bersosialisasi. Tata krama adalah hal yang sangat dijunjung tinggi apalagi zaman dulu. Jika anak tidak memiliki tata krama, itu akan diajar habis-habisan. Dalam artian entah dipermalukan atau akan diberikan hukuman fisik. Dan yang pastinya anak akan merasa sangat bersalah, dan malu, sehingga akan memperbaiki diri. Sehingga mereka memiliki etika yang baik. Tahu bagaimana berperilaku di depan orang, baik yang lebih muda dan lebih tua. Bagaimana menempatkan diri. Kapan harus nge gas, kapan harus menahan diri. 

Tapi berbeda dengan anak-anak zaman sekarang. Semakin diberikan kebebasan dalam berekspresi, dalam berkreasi, dalam bertindak, dalam bertindak, dalam berpendapat dan mengkritik. Tapi menjadi tidak terarah. Dalam artian bebas tapi mereka tidak bisa mengontrol itu. Mengontrol sampai mana boleh dan tidak boleh. Mereka tidak bisa bertanggung jawab akan apa yang mereka perbuat. Dan lebih cepat tersinggung. Pintar berkata-kata, tapi tidak kuat dalam menerima perkataan. Mereka lebih fokus pada apa yang mereka keluarkan daripada apa yang mereka dapatkan. 

Pada akhirnya orang tidak akan hanya menikmati sebuah perkataan tapi mereka membutuhkan aksi. Begitupun dengan perkataan manis. Orang senang dengan kata-kata manis. Tapi itu tidak cukup. Dan tidak harus. Paling penting adalah hasil. Dalam artian aksi, sikap, etika. Saat orang berucap dan tidak diimbangi dengan etika dan sikap, maka zonk. Tapi jika kalian tidak memberikan kata-kata manis, tapi memiliki etika, memiliki sikap yang baik dan sopan. Orang tetap akan memperhitungkan anda.