Selama pandemi ini, selain mematuhi protokol kesehatan, gue berusaha berolahraga secara teratur demi menjaga imunitas tubuh. Ikut kelas gym online, jalan kaki, berenang, sepedaan – lama-lama bisa jadi atlet triathlon kayaknya!
Trus, Jakarta bakal PSBB lagi. Gue sih mendukung aja. Ekonomi kacau? Ya gue juga kena imbasnya kok. Ga tau lagi deh negara kita kudu digimanain supaya cepat kelar. Kalau kalian gimana? Mendukung ga PSBB lagi? Gue sih udah pengen bisa jalan – jalan keliling tempat yang belum pernah gue samperin.
Yazd, Iran
Suatu sore yang cerah, saya sedang minum teh di atap ikonik di Yazd sambil mengagumi cakrawala kubah dan menara kota tua bata lumpur.
Perjalanan saya keliling Iran 4 tahun yang lalu hari ini telah menjadi salah satu favorit saya! Orang-orang cantik, arsitektur indah, sejarah dan budaya yang hebat.
Perjalanan di Iran membenarkan kata Aldous Huxley bahwa “bepergian adalah untuk menemukan bahwa setiap orang salah tentang negara lain”. Karena dengan mengunjungi langsung negara tersebut, apa yang kita dengar tentang suatu negara ternyata berbeda dari yang sebenarnya.
Jadi nggak ngerti kenapa suatu bangsa bangsa bangsa lainnya. Ya memang ‘penilaian’ ini dari mata turis, bukan penduduk atau politikus. Tapi yang jelas kita sebagai turis pecinta damai bukan?
Nah, negara mana yang kamu rasa sangat berbeda dari apa yang pernah kamu dengar sebelumnya?
Armenia
Zvarnots adalah salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO di Armenia di mana reruntuhan katedral abad ke-7 berada. Tahun lalu, Armenia adalah negara “baru” terakhir yang merangkum 93 negara yang pernah saya kunjungi.
biasanya setiap tahun saya menargetkan paling tidak pergi ke 1 negara baru untuk dikunjungi. Tapi tahun ini? Ambyar deh rencana! Ini aja udah 6 bulan nggak naik pesawat!
Sering saya ditanya, “Mau travelling ke negara mana lagi nih setelah pandemi?” Sungguh saya tidak bisa menjawab karena tidak ada yang tahu kapan berakhirnya pandemi (dan kapan saya merasa nyaman bepergian lagi). Negara baru yang terakhir kalian kunjungi apa dan kapan?