Ini aku 2 tahun silam. Tepatnya 29 Maret 2016, di PUNCAK MERAPI. Mendengar kabar Merapi pagi ini, aku langsung merinding sekujur tubuh. Apa yang ada di pikiranku? Adalah jika 11 Mei 2018 di Puncak Merapi, juga terjadi pada 29 Maret 2016 silam, apa yang sedang aku alami sekarang? Mungkin alam kubur, atau cacat seumur hidup, dan kengerian lain yang terbayang begitu saja di pikiranku. Bagaimana orangtuaku, jika aku yang terkena musibah ini, mungkin mereka tidak akan pernah mengizinkan siapapun keturunannya untuk bahkan hanya mendekati gunung.
Aku malu pada diriku sendiri. Sangat malu. Pendaki macam apa aku ini. Ego yang lebih besar, mengalahkan logika untuk mengutamakan keselamatan. Saat di Puncak Merapi, tidak ada kekhawatiran sedikitpun akan terjadi sesuatu bahaya yang sangat mungkin tiba2 bisa datang kapan saja. Beginilah manusia, baru mau berfikir jika musibah sudah terjadi dan korban jiwa.
Waktu itu, aku cari tahu tentang kontroversi Puncak Merapi, ada yang bilang tidak boleh (pihak Basecamp Barameru), tapi nyatanya banyak yang ke puncak. Karena keinginan yang sangat besar untuk sampai ke puncak, aku menyimpulkan sendiri bahwa itu hanyalah sebuah himbauan, bukan larangan (pemikiran yang sangat bodoh).
Tidak ada keinginan untuk mencari tahu lebih banyak kenapa batas aman pendakian hanya sampai Pasar Bubrah. Hanya sekedar (ingin) tahu bahwa tidak dianjurkan ke puncak karena post erupsi 2010 silam, dan ada pendaki yang jatuh ke kawah. Pikiranku langsung menjawab : “erupsi udah lama, inshaAllah aman, dan oke aku nggak akan dekat2 kawah atau pose yang macam2 biar nggak mati di kawah”. Yaa Alhamdulillah nyatanya selamat sampai pulang.
Pikiranku langsung terbuka ketika melihat berita hari ini, alasan kenapa puncak dilarang, apa yang ada di puncak dan bahayanya. 2 tahun lalu aku tidak tahu mengenai ini, lebih tepatnya “tidak mau tahu”. Seperti yang sudah aku bilang sebelumnya, aku tidak mau mati konyol di gunung dan menyusahkan banyak orang.
Untuk kalian yang belum pernah ke Puncak Merapi, semoga kejadian pagi ini membukakan pikiran kalian bahwa larangan ke Puncak Merapi itu sejatinya adalah memang benar2 larangan, bukan sekedar himbauan. Salam selamat!!!