“Yud, percuma ah lu banyak temen cewek tapi jomblo. Gak laku ah.”.
“Ah si Yudha emang nggak mau ngegas aja, fokus karir kali”.
“Yud jangan pilah-pilih, terlalu banyak kriteria malah pusing sendiri.”
“Yud, orientasi lu nggak berubah kan? Tetep demen cewek?”
Mendengar kata jomblo, terkadang aku teringat olokan teman-temanku dengan statusku yang sekarang. Sebenarnya, aku tak peduli, toh selama ini yang bikin bahagia ada-ada saja. Semua gara-gara Hasan yang mengingatkanku tentang Rumah Jomblo. Apalagi, Hasan mengajakku melihat langsung, karena lokasi yang terletak tak jauh dari Basecamp. Katanya, rugi kalau ke Banjarbaru tapi lupa berfoto di salah satu destinasi Hits di Kalimantan Selatan ini.
Sebelum shalat Jumat, aku dan Hasan bergerak ke lokasi dimana Rumah Jomblo berdiri. Disebut Rumah Jomblo karena rumah itulah satu-satunya yang berdiri di atas tanah yang lain. Bukan tanah biasa, tapi tanah hasil kerukan. Disaat sekelilingnya sudah dikeruk, Rumah Jomblo tetap berdiri gagah ditengah-tengah pembangunan kompleks rumah.
“Ini orang emang sengaja gini San?” tanyaku.
“Nggak tau Yud. Ada dua kemungkinan sih, desas desusnya.” jawab Hasan.
“Apaan tuh?”.
“Ada yang bilang, Rumah Jomblo ini punya orang yang nggak mau menjual tanah dan rumah kepada developer yang sedang membangun komplek ini. Jadi akhirnya si rumah ini didiamkan begitu saja.”
Lalu Hasan menambahkan.
“Nah, katanya ada juga yang bilang kalau Rumah Jomblo ini sengaja dibangun oleh pihak developer agar orang banyak mampir kesini. Ya, cari ambience buat komplek. Kan orang jadi tau tentang ini komplek perumahan.” jelas Hasan.
Entahlah, aku tak mengerti. Siapa yang memberi nama Rumah Jomblo, aku tak peduli. Yang aku pertanyakan adalah mengapa nama Rumah Jomblo diberikan karena kesendirian si rumah itu. Hubungannya apa?
Kan banyak yang jomblo tapi senang-senang saja, karena yang bahagiain banyak. Yang bahagiain ya bisa sahabat atau teman-teman. Atau kerjaan yang lancar dan lain-lain. Harusnya namanya komplek Jomblo saja. Atau Negara Jomblo. Semacam itu.
Ada yang jomblo dan mau aku bahagiain?